This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 05 Desember 2014

MEMPERSIAPKAN PEMBUATAN DOKUMENTASI VIDEO

Sediakan Peralatan yang dibutuhkan terutama ¤ Video camera, bisa berupa handycam ataupun camera video model Lainnya yang dapat merekam gerak dan mengambil objek gambar bergerak. ¤ Tentukan tema video yang ingin anda buat dan pastinya sesuaikan Tema Video yang akan anda buat dengan lokasi pengambilan video. ¤ Fokus pada objek Rekaman. Saat mulai melakukan perekaman, usahakan posisi tangan dalam keadaan kokoh. Kamera yang bergoyang sangat mempengaruhi rekaman video. ¤ Agar kamera tak bergoyang, gunakan bantuan penyangga seperti tripod atau monopod. Walau begitu, anda tetap harus berlatih memegang kamera dengan stabil, karena anda tidak bisa mengandalkan tripod terus - menerus. ¤ Bayangkan bila anda harus menentengnya dari satu tempat ke tempat lain. Boleh saja memakai tripod, tapi hanya untuk merekam obyek yang tak bergerak dalam jangka waktu lama. ¤ Mengontrol Posisi Gambar. Apabila obyek yang Anda bidik terlalu jauh dari posisi anda, usahakan untuk memakai fasilitas zooming. Meski fasilitas pembesaran tersebut sangat mudah digunakan, fokus obyek harus tetap terjaga. ¤ Frame. Mulailah mengatur komposisi antar obyek bidikan, sehingga berada dalam satu frame yang baik dan sesuai.¤ Sebuah klip yang akan Anda rekam bisa mempunyai komposisi yang baik apabila menggunakan teknik dasar komposisi. Pertama, komposisi balance, yaitu dengan membayangkan garis horizontal dan vertikal. Pertemuan garis tersebut adalah titik yang tepat untuk obyek bidikan. Namun, Anda juga bisa menggunakan komposisi yang tak lumrah untuk menghasilkan efek - efek tertentu. ¤ Perhatikan masalah overscan yang biasanya memotong sinyal video dan mengaburkan obyek bidikan. Aturlah ruang kosong di atas frame ketika merekam obyek. ¤ Kontinuitas. Saat merekam, sebaiknya anda memikirkan jalan cerita video tersebut, sehingga klip memungkinkan dipotong saat editing. Usahakan merekam satu obyek dari beragam angle atau sudut pandang. Anda bisa menggabungkan rekaman video close-up, rekaman pendek, dan wide-angle. ¤ Yang penting, pastikan antara satu frame dengan frame berikutnya memiliki keterkaitan. Misalnya saja, ketika anda merekam di area terbuka, maka pastikan pencahayaan diatur sama. ¤ Background - Foreground. Sangat penting untuk menempatkan obyek bidikan berada dalam posisi yang nyaman dilihat di dalam sebuah frame. Pastikan foreground dan background tidak saling membuat pandangan bias. Bidiklah obyek tertentu dengan latar belakang yang kosong. Apabila background berupa suasana di pusat perbelanjaan, maka penonton tak lagi fokus di obyek utama tersebut. ¤ Hindari juga memakai background yang intrusif. Misalnya menempatkan obyek di depan pohon, sehingga kelihatan pohon tersebut tumbuh di kepalanya. Prinsip serupa bisa diterapkan untuk foreground. Pastikan tak ada orang yang melintas di depan kamera saat anda sedang membidik obyek tertentu. ¤ Plan the Pan. Cobalah gunakan teknik pan, yaitu merekam obyek yang bergerak pada bidang horizontal. Anda bisa memakai teknik tersebut untuk dua keperluan. Pertama, merekam area obyek yang luas ke dalam satu frame. Misalnya saja Anda ingin merekam pemandangan indah di gunung atau arsitektur bangunan. Kedua, ketika Anda ingin merekam obyek yang bergerak pada jalur tertentu, misalnya balap F1, balapan kuda, atau orang yang berlari. Yang penting, pastikan gerakan obyek tertangkap dengan jelas berikut gerakan yang akan direkam terakhir. Untuk merekam gambar bergerak, sebaiknya gunakan bantuan tripod agar gambar tak goyang. ¤ Efek Khusus. Pada kamera video modern, biasanya telah tersedia efek video built-in di dalam menunya. Sebelum anda memakai efek tersebut, pikirkan kembali apabila video akan anda edit kembali. Bila ya, maka tak perlu untuk memakai efek-efek yang tersedia di kamera, karena efek tersebut tak bisa dinormalkan kembali saat anda mengedit video tersebut. Anda bisa menambahkan efek melalui program video editing. Kecuali, Anda memang ingin memutar film langsung di TV, maka anda bisa memakai efek - efek film bawaan kamera video. ¤ Pengaturan cahaya. Pencahayaan merupakan salah satu faktor yang penting ketika merekam video. ¤ Suara dan visi. Film yang baik sebaiknya memang memiliki perpaduan gambar dan suara yang seimbang. ¤ Persiapan sebelum merekam. Pastikan kamera dan peranti pendukung sudah dalam keadaan siap.

Cara memasang CCTV

Cara memasang CCTV: Pertama, cari spot yang bagus untuk menempatkan kamera CCTV. Kedua, sambungkan CCTV ke komputer. Cara memasang CCTV wireless lebih gampang daripada CCTV kabel. Kalau mau rekam, sambungkan CCTV ke alat perekam lewat DVR. Mulai konfigurasi sesuai keperluan Anda. Pilihlah peralatan CCTV Anda dengan hati-hati, jangan sampai tertipu. Tidak sulit untuk menginstal sistem CCTV, selama Anda mengikuti petunjuk. Hanya ingat bahwa waktu instalasi dan usaha dapat bervariasi tergantung pada sistem yang Anda pilih. Beberapa sistem datang siap-to-go di dalam kotak dan mengambil hanya 5-10 menit untuk menginstal, yang lain harus dibangun dari awal. Juga, perlu diingat bahwa sistem nirkabel biasanya portabel dan tidak memerlukan lebih dari outlet listrik dan beberapa perangkat lunak, sedangkan sistem kabel mengharuskan Anda untuk mengebor lubang dan kabel rute. Ambil ini menjadi pertimbangan saat memutuskan sistem CCTV untuk membeli. Gambar tahu di mana posisi kamera di area yang ingin Anda monitor, berdasarkan pada apa yang Anda ingin melihat dan fitur khusus kamera (panjang focal, pan / tilt / zoom kemampuan, dll)

Intsalasi Sound System

Tata suara adalah suatu teknik pengaturan peralatan suara atau bunyi pada suatu acara pertunjukan, pertemuan, rekaman dan lain lain. Tata suara memainkan peranan penting dalam suatu pertunjukan langsung dan menjadi satu bagian tak terpisahkan dari tata panggung dan bahkan acara pertunjukan itu sendiri. Tata suara erat kaitannya dengan pengaturan penguatan suara agar bisa terdengar keras tanpa mengabaikan kualitas suara-suara yang dikuatkan. Pengaturan tersebut meliputi pengaturan mikropon-mikropon, kabel-kabel, prosesor dan efek suara, serta pengaturan konsul mixer, juga audio power amplifier dan speaker-speakernya secara keseluruhan ditunjukkan dalam gambar 2.1. Gambar 2-1. Piranti elektronika untuk sistem tata suara Pada kasus awal pengamatan di luar ruangan, jika dimiliki kombinasi mikropon / amplifier / loudspeaker dalam ruang yang sama dan secara berangsur-angsur penguatan amplifier mengeraskan suara sampai mendekati titik batas umpan balik. Frekuensi respon kelistrikan berubah dengan penguatan berubah. Ini dinamakan gain bandwidth product yaitu hasil kali besar bandwidth dan penguatan tetap, sehingga bila penguatan diturunkan respon frekuensi bertambah dan sebaliknya . Akibatnya mempengaruhi jalur umpan balik akustik antara loudspeaker dan mikropon. Sebagaimana orang berbicara dengan mikropon, mikropon mendengar tidak hanya langsung dari suara pembicara, namun juga gema yang dihasilkan oleh loudspeaker dengan baik. Tujuan menggunakan loudspeaker dan mikropon kualitas tinggi karakteristik respon rata, dan penyamaan sistem suara rata diseluruh titik potensial umpan balik, diharapkan bahwa lintasan datar pada pendistribusian mencakup frekuensi audio yang dapat didengarkan. Diharapkan keluaran rata-rata dalam cara demikian, tingkatan yang dihasilkan oleh loudspeaker yang mencapai mikropon tak pernah lebih besar dari yang dihasilkan pembicara tanpa mengakibatkan osilasi berkelanjutan. Dalam kata lain, asumsikan bahwa penguatan ekstra yang diberikan oleh semua spike umpan balik positip dikeluarkan seimbang berupa rugi-rugi yang dikarenakan semua umpan balik negatip. Kriteria Borner untuk optimalisasi sistem secara geometri ditunjukan berikut, mikropon didekatkan pada pembicara sehingga yang banyak didengar mikropon adalah suara langsung pembiacara. Pengeras suara cukup jauh, menjadi baik terhadap pantulan loudspeaker, sehingga suara langsung dari loudspeaker tidak menjadi faktor pemicu terjadinya sistem umpan balik. Asumsikan bahwa pendengar juga dalam bidang pantul loudspeaker, ini memungkinkan bahwa tingkatan suara dalam area pendengaran dengan pengaturan sistem on tidak dapat menjadi lebih besar dari pada pembicara tanpa bantuan. Dalam hal ini posisi mikropon dengan pengaturan sistem kondisi off. Dengan menggunakan sistem delta konsep Borner, situasi pada hubungan penguatan maksimum delta adalah satu. (Delta didefinisikan sebagai perbedaan decibel antara tingkatan suara pada sistem mikropon pada saat sistem off dan tingkat area audience pada saat sistem on (gambar 2-2). Meskipun telah diuraikan sebagai kondisi potensi penguatan sistem maksimum, dalam prakteknya kemungkinan delta dapat mencapai lebih besar dari pada satu. Misal, jika mikropon digunakan langsung dapat memdiskriminasi terhadap bidang pantul dan memungkinkan penguatan sistim lain 3 sampai 4 dB. Kemungkinan lain adalah tempat pendengar dalam bidang langsung dari loudspeaker, memungkinkan adanya penambahan penguatan sistem. Jika tingkat bidang pantul dalam area performansi lebih rendah dari pada area pendengaran, dihasilkan tambahan penguatan sistem. Situasi ini diuraikan Borner sebagai konstanta ruangan dalam area mikropon berbeda dari area tempat duduk. Hasil serupa mungkin dinotasikan dalam ruang yang mempunyai area lantai yang lebih luas, langit-langit relatip rendah dan substansi penyerap suara. Dalam ruang demikian, suara dari titik sumber cenderung berkurang menuju DC dengan kecepatan 2 atau 3 dB untuk setiap penggandaan jarak. Cara lain, menambah penguatan dengan menekan secara listrik umpan balik positip pada frekuensi individual dengan filter lebar band yang sangat sempit. Gambar 2-2. Tata suara ruangan www.jbl.com Jika satu kanal dapat mendapatkan semua energy frekuensi umpan balik negatip, penguatan sistem potensial secara teori menjadi tak hingga. Sayangnya, jalur umpan balik akustik tidak cukup stabil untuk mengijinkan ke tingkat ini dari penyamaan band sempit. Dalam situasi lain, pengaturan penguatan dicapai pada saat terjadi osilasi berkelanjutan. Sistem tidak dapat dioperasikan secara memuaskan pada suatu titik di bawah osilasi karena tidak sesuai respon filter comb dan timbul ringing disebabkan oleh puncak umpan balik positip. Untuk kembali ke respon frekuensi datar dan bebas ringing yang terdengar, biasanya direkomendasikan sistem diekualisasi secara tepat, sistem dioperasikan 6 dB di bawah titik penguatan maksimum. Bahkan secara rinci sistem disetel menggunakan filter bandsempit dioperasikan pada penguatan lebih besar dari pada 3 dB dibawah osilasi berkelanjutan.

Rabu, 03 Desember 2014

Contoh laporan prakerin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin pesatnya perkembangan iptek menuntut siswa untuk menyiapkan diri menghadapinya, tidak hanya berupa teori semata tetapi juga aplikasinya dalam dunia kerja secara nyata. Pengetahuan yang di dapat di bangku praktik akan menjadi kurang bermanfaat jika tidak disertai dengan suatu pengalaman aplikatif yang dapat memberikan gambaran kepada siswa tentang dunia kerja secara nyata juga penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang elektronika yang ditekuninya. Praktik kerja lapangan sebagai salah satu mata praktik wajib pada jurusan Teknik ElektronikaSMK Negeri 2 Garut dapat memberikan kesempatan luas kepada siswa untuk dapat menerapkan ilmunya dan memperoleh pengalaman dunia kerja pada perusahaan atau instansi yang dipilih sebagai sebagai tempat kerja praktek. Sebagai tempat kerja praktek dipilih PT. Radio Antares yang berlokasi di kota Garut, Jawa Barat. PT. Radio Antares merupakan usaha milik swasta yang bertugas melayani masyarakat daerah garut dan sekirtarnya. Peran perusahaan sebagai industri strategis dan vital dalam memenuhi kebutuhan energi yang bisa bersaing dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri, terus menerus diusahakan seiring dengan pemenuhan akan layanan kepada masyarakat secara baik dan professional. Hal tersebut di atas juga diiringi dengan tuntutan untuk memperoleh sertifikasi.Dunia kerja seringkali dirasakan oleh siswa sebagai suatu yang asing karena dinamika problematikanya yang sangat kompleks bila dibandingkan dengan dunia sekolahatau pendidikan. Apalagi ditambah dengan semakin ketatnya persaingan dalam memasuki dunia kerja, maka siswa sangat diperlukan bekal wawasan dan pengetahuan memasuki dunia kerja, maka bagi siswa sangat diperlukan bekal berupa wawasan dan pengetahuan untuk memasuki dunia kerja. Sehingga diharapkan dengan adanya Kerja Praktek ini, siswa tidak hanya mengetahui teorinya saja tetapi juga mengetahui prakteknya secara langsung.   1.2 Tujuan Praktek Kerja Industri (Prakerin) Prakerin pada dasarnya merupakan kegiatan intrakurikuler, harus dilaksanakan oleh setiap peserta diklat secara individu. Dengan pengaturan organisasian pola penyelenggaraan pendidikan SMK perlu membentuk proses kegiatan atau seluruh komponen keahlian dan kejuruan dalam bentuk latihan kerj didunia kerja. Meningkatkan pemahaman dan pemantapan serta mengembangkan peserta diklat yang di dapat disekolah dan menerapkan di dunia usaha. Meningkatkan keterampilan berupa penguasaan kemampuan professional kejuruan peserta diklat. 1.3 Tujuan Pembuatan Laporan 1. Bukti secara tertulis telah melaksanakan praktik di Industri. 2. Untuk mendapatkan nilai praktik Industri. 3. Sebagai salah satu bentuk untuk memenuhi nilai semester 5 dan 6. 4. Melatih siswa agar dapat mengetahui, memahami, menganalisis, dan membandingkan aplikasi teori dasar-dasar teknik elektronika dalam kehidupan nyata di Industri. 5. Meningkatkan dan memantapkan pengetahuan serta keterampilan sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. 6. Mengetahui proses Proses kerja radio. 1.4 Batasan Masalah Dalam laporan pelaksanaan Prakerin ini penulis hanya membahas tentang Cara Kerjadan Istalasai Radio Pemancar karena memang hanya itu yang diajarkan pada waktu peraktek dalam penulisan laporan ini penulis ingin memberikan suatu gambaran kepada pembaca tentang Radio Pemancar. 1.5 Pembahasan Ruang Lingkup Karena keterbatasan ilmu, wawasan dan waktu yang penulisan laporan praktik industri ini, penulis membatasi hanya pada pembahasan mengenai sistem PT. Radio Antares secara umum. BAB II PROFIL PT. Radio Antares 2.1 Tinjauan Umum PT.Radio atau yang lebih dikenal dengan nama Antares FM adalah sebuah stasiun radio di Garut yang dapat menjadi trendsetter positif bagi masyarakat menengah ke bawah untuk mengekpresikan kreatifitas mereka. PT. Radio Antares berkantor di Jalan Merdeka No.92 A,Garut.Antares FM mempunyai jaringan di Garut dengan frekuensi 98,6 MHz. 2.1.1 Sejarah PT. Radio Antares Sebagai sebuah lembaga penyiaran, radio antares yang semula bernama Radio HANURA (HatiNurani Rakyat) hanyalah merupakan alat perjuangan rakyat yang menghedaki terjadinya perubahan dimasa orde lama. Para penggagas Radio HANURA memandang bahwa kondisi saat itu keberadaan siaran radio sangat di butuhkan untuk menumbuhkan semangat perjuangan rakyat dalam rangka menuju perubahan kondisi social politik ekonomi bangsa Indonesia.Namun begitu, peraturan pemerintah no 55 tahun 1970 dan surat keputusan menteri perhubungan NO. SK 25/T/1971 telah mengantarkan lembaga penyiaran non komersial HANURA ini menjadi radio siaran swasta niaga di Kabupaten Garut dibawah bendera perusahaan PT. Antares BC yang aktanya dibuat dihadapan notaries sementara Aam Warlimah, SH berdasarkan surat keputusan ketua pengadilan negeri Garut tanggal 28 januari 1970 Nomor 93/P/1970 dan untuk pertama kalinya PT. Antares BC Garut ini diumumkan dalam lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 28 tahun 1987. PT. Antares BC Garut secara resmi berdiri pada hari sabtu tanggal 13 maret 1971, didirikan oleh lima orang pengusaha yaitu Anoke Endang, Sukarna Nuryayi Diparana, Anwar Suhaimi, Rochim Rusandi dan Miming Muchjamin. Sesuai akta notaries Aam Warlimah, SH PT. Antares Broadcasting Corporation Garut atau di singkat PT. Antares BC bertujuan menyelenggarakan usaha-usaha dalam bidang radio siaran sesuai dengan peraturan pemerintah Nomor 55 tahun 1970 maupun saat keputusan menteri perhubungan Nomor SK 25/T/1971 tanggal 23 Januari tahun 1971. 2.2 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan PT. Radio Antares sebagai perusahaan memiliki visi, misi, dan Tujuan yaitu : Visi : Visi Radio Antares FM adalah menjadiperusahaanjasapenyiaran yang terbaikdenganorientasibisnis. Misi : Mengembangkan program siaran radio berkualitas tinggi yang di minati masyarakat Garut, para pengusaha / pemasang iklan serta member konstribusi yang optimal bagi pemegang saham. Maksud dan Tujuan PT Radio Antares : Mengadakan radio siaran untuk usaha-usaha penerangan, pendidikan dan sebagai sarana hiburan yang bersifat komersial.Maka secara khusus dan dengan memperhatikan potensi garut yang representative serta masarakatnya yang produktif, PT. Radio Antares bertekad untuk selalu mengoptimalkan potensi-potensi radio dan senantiasa berperan aktif serta bertanggung jawab dalam penyiaran yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi elektronika. BAB III PELAPORAN 3.1 Konstruksi/ Model Prinsip kerja PT. Radio Antares sebagai radio pemancar adalah Pada dasarnya pesawat pemancar radio yang merupakan rangkaian komponen elektronika seperti: resistor, kondensator, transistor,trafo,ic, dan lain lain. 3.2 Uraian Singkat Radio Pemancar FM 3.2.1 Komputer Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Katacomputer pada awalnya dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika. Gambar 3.2.1 Komputer Gambar 3.2.1 Komputer 3.2.2 Penguat akhir (final Amplifier) Bagian penguat akhir merupakan unit rangkaian penguat daya RF efisiensi tinggi, untuk itu sering dan hampir selalu digunakan penguat daya RF tertala kelas C karena menawarkan efisiensi daya hingga “100%”. Bagian akhir dari penguat akhir mutlak dipasang filter untuk menekan harmonisa frekuensi. Gambar 3.1.7 Exiter FM Gambar 3.2.2 Final Amplifier 3.2.3 Feeder (kabel penghubung) Merupakan kabel transmisi khusus frekuensi tinggi yang menghubungkan antara pemancar dan antenna. Kualitas dan redaman kabel sangat berpengaruh terhadap kinerja dan efisiensi dari pemancar. Semakin baik kualitas kabel, maka semakin efisien kinerja pemancar. Gambar 3.2.3Feeder(kabelpenghubung) 3.2.4 Antena Mengubah getaran listrik frekuensi tinggi menjadi gelombang elektromagnetik dan meradiasikannya ke ruang bebas. Jenis antena sangat berpengaruh pada pola radiasi pancaran gelombang elektromagnetik. Gambar 3.2.4Antena 3.2.5 Power Supply (Catu Daya) Catu daya harus mempu mensuplay kebutuhan daya listrik mulai dari tingkat modulator – osilator sampai tingkat penguat akhir daya RF. Pemasangan shelding pada blok pen-catu daya merupakan hal penting untuk sistem pemancar FM, selain itu pemakaian filter galvanis sangat dianjurkan untuk menekan sinyal gangguan pada rangkaian jala-jala dan sebaliknya. Gambar 3.2.5 Power Supply 3.2.6 Microphone suatu alat yang dapat mengubah getaran suara menjadi getaran listrik. Microphone merupakan salah satu sumber pokok dan merupakan input studio rekaman (studio produksi). Karena sangat peka dalam menerima getaran suara, peletakan microphone memerlukan pengaturan yang khusus agar suarasuara yang tidak diperlukan tidak ikut masuk menggetarkan membrane mikropon. Media penghantar getaran listriknya merambat melalui kabel. Gambar 3.2.6 Microphone 3.2.7 Headphone sesuai namanya, ada kata ‘head’ yang berarti kepala, ini adalah tipe yang penggunaannya dipasang di kepala seperti bando. Biasanya memiliki diameter speaker yang besar dan paling nyaman digunakan. Cocok untuk digunakan saat santai di rumah untuk bermain game serta mendengarkan musik dari laptop atau PC, tidak efisien untuk dibawa bepergian. Namun harganya biasanya relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan speaker lain dengan kualitas suara yang sama. Gambar3.2.7 Headphone 3.2.8 Audio Mixer mixer berfungsi sebagai pencampur suara, sebuah mixing console, apakah itu analog maupun digital, atau juga disebut soundboard / mixing desk (papan suara) adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi memadukan (lebih populer dengan istilah "mixing"), pengaturan jalur (routing) dan mengubah level, serta harmonisasi dinamis dari sinyal audio. Sinyal - sinyal yang telah diubah dan diatur kemudian dikuatkan oleh penguat akhir atau power amplifier. Gambar 3.2.8 Audio Mixer 3.2.9 Receiver Receiver digunakan untuk menerima sinyal informasi yang dikirimkan oleh Radio Transmitter. Cara kerjanya Gelombang elektromagnetik diterima oleh antena kemudian oleh tuning circuit gelombang yang diperlukan akan dipisahkan atau diseleksi dari gelombang-gelombang lainnya yang tidak diperlukan. Gambar 3.2.9 Receiver 3.2.10 Handphone Handphone atau biasa disebut Telepon Genggam atau yang sering dikenal dengan nama Ponsel merupakan perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel Gambar 3.2.10 Handphone 3.3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Tujuan K3 Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja. Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien. Menjamin proses produksi berjalan lancar. Fokus Pelaksanaan K3 Mencegah Kecelakaan Kerja. Mencegah Penyakit Akibat Kerja. Kecelakaan Kerja Suatu kejadian yang tidak di semula dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan dapat menimbul kan kerugian harta benda dan korban manusia penyakit kerja Penyakit yang timbul karena hubungan kerja. Ruang Lingkup RUANG LINGKUP UU NO.1 TAHUN 1970 Pelaksanaan UU NO.1 Tahun 1970 ditentukan oleh 3 unsur : 1. Tempat kerja digunakan untuk kegiatan usaha 2. Tenaga kerja melakukan pekerjaan untuk keperluan usaha 3. Sumber bahaya berpotensi sebagai penyebab kecelakaan dan penyakit akibat Tenaga Kerja Tempat Kerja Sumber Bahaya. Tempat Kerja TEMPAT KERJA : 1. Adanya Usaha, baik itu usaha yang bersifat ekonomis maupun usaha sosial 2. Adanya Tenaga Kerja yang bekerja didalamnya baik secara terus menerus maupun hanya sewaktu-waktu 3. Adanya Sumber Bahaya. Pendekatan K3 Utamakan Keaelamatan dan Kesehatan Kerja Hukum Kemanusiaan Ekonomi Philosophy KeilmuanUndang undang No 1 tahun 1970 Keselamatan Kerja Pendekatan K3 . Pendekatan Hukum. K3 merupakan ketentuan perundangan. K3 wajib dilaksanakan. Pelanggaran terhadap K3 dapat dikenakan sangsi pidana (denda/kurungan). Tujuan : Melindungi TK dan orang lain, asset dan lingkungan hidup Pendekatan K3. Pendekatan Kemanusiaan. Kecelakaan menimbulkan penderitaan bagi sikorban/ keluarganya. K3 melindungi pekerja dan masyarakat. K3 bagian dari HAM Pendekatan K3. Pendekatan Ekonomi. K3 mencegah kerugian. Meningkatkan produktivitas. BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulis dapat menyimpulkan pesatnya perkembangan iptek menuntut siswa untuk menyiapkan diri menghadapinya,dan didapatkn bahwa tidak hanya berupa teori semata tetapi juga aplikasinya dalam dunia kerja secara nyata telah terasa setelah melakukan kegiatan praktik industri. Pengetahuan yang di dapat di industri sangatlah bermanfaat karena dapat memberi gambaran kepada siswa tentang dunia kerja secara nyata, juga penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang elektronika yang ditekuni. 4.2 Saran Sejalan dengan materi yang sudah Penulis pelajari selama melaksanakan kerja praktik diindustri , penulis mempunyai beberapa saran, diantaranya : 4.2.1 Saran Kepada Pihak Perusahaan 1. Penting adanya suatu ketaatan melakukan jadwal maintenence/perawatan terhadap alat-alat sesuai dengan aturan yang sudah ditentukan. Hal ini bertujuan untuk bisa menghindari kerusakan mendadak yang tergolong fatal. 2. Pemerataan sumber daya manusia dalam struktur bagian perawatan perlu ditingkatkan agar kinerjanya bisa lebih maksimal. 4.2.2 Saran Kepada Pihak sekolah 1. Pihak sekolah diminta mendatangi pembimmbing di Industri 2. Perlu penambahan kegitan praktik disekolah, dan pasilitas alat praktek ditambah 3. kegiatan praktek harus beragam dan tidak monoton karena hasil praktek disokolah jauh berbeda dengan dunia kerja / industri. DAFTAR PUSTAKA Brosur PT. Radio Antares elektronika-dasar.web.id/ http://perangkatradio.blogspot.com/

Minggu, 16 November 2014

Penganalan komponen elektronika

BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Dalam modul ini Anda akan mempelajari Jenis-jenis Dioda, rangkaian klipper, dioda detektor, rangkaian penyearah, rangkaian pengubah tegangan menjadi kapasitansi dan rangkaian regulator sederhana. Karena dalam modul ini akan dipelajari janis-jenis dan sifat dari dioda serta cara kerjanya. Maka diharapkan peserta dapat membuat dan menyusun beberapa komponen yang dirangkai dengan menggunakan breadboard menjadi satu kesatuan dalam sebuah rangkaian dan juga dapat mengukur bentuk gelombang dan besaran listriknya dengan menggunakan alat ukur Multi meter dan Osiloskop dengan benar. B. Prasyarat Dalam mempelajari modul ini diharapkan Anda telah mempelajari bahan-bahan setengah pengantar (semikonduktor), jenis-jenis bahan semikonduktor. Disamping itu pula anda juga harus mengetahui apa pengertian junction dioda (Dioda pertemuan), arus pada dioda dan juga karakteristik dioda. Selain dari yang tersebut diatas diharapkan anda menguasai fungsi dan kegunaan dari alat-alat ukur seperti oscilloscope dan alat ukur multimeter. Karena dalam menyelesaikan modul ini penggunaan alat multi meter dan oscilloscope sangat menentukan keberhasilan anada dalam menyelesaiakan modul ini, maka fungsi masing-masing dari alat ukur tersebut juga harus dipahami dengan benar, khususnya fungsi tombol-tombol yang ada oscilloscope dalam melakukan praktek. C. Petunjuk Penggunaan 1. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan teliti. Karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang Anda pelajari dengan modul-modul yang lain. 2. Kerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. 3. Apabila dari soal dalam cek kemampuan telah Anda kerjakan dan 70 % terjawab dengan benar, maka Anda dapat langsung menuju Evaluasi untuk mengerjakan soal-soal tersebut. Tetapi apabila hasil jawaban Anda tidak mencapai 70 % benar, maka Anda harus mengikuti kegiatan pemelajaran dalam modul ini. 4. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan. 5. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam penguasaan suatu pekerjaan dengan membaca secara teliti. Kemudian kerjakan soal-soal evaluasi sebagai sarana latihan. 6. Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini. 7. Bila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilamana perlu konsultasikan hasil tersebut pada guru/instruktur. 8. Catatlah kesulitan yang Anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan pada guru pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainnya yang berhubungan dengan materi modul agar Anda mendapatkan tambahan pengetahuan. D. Tujuan Akhir Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta dapat: 1. Memahami prinsip kerja Dioda 2. Menyebutkan jenis-jenis serta fungsi Dioda 3. Menjelaskan prinsip kerja rangkaian penyearah 4. Merangkai rangkaian penyearah 5. Melakukan pengukuran pada rangkaian penyearah dengan menggunakan alat ukur multi meter dan Osiloskop 6. Membuat rangkaian Regulator sederhana E. Kompetensi KOMPETENSI : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika KODE : ELKA-MR.UM.002.A DURASI PEMELAJARAN : 45 Jam @ 45 menit KONDISI KINERJA Unit kompetensi ini bisa diperlihatkan dengan baik apabila tersedia: 1. Standard Operating Procedure(SOP) 2. Buku pedoman komponen/ buku data komponen elektronika (katalog) yang cukup 3. Peralatan ukur/ instrumen yang sesuai 4. Peralatan dan bahan yang dipergunakan: 4.1. Peralatan umum identifikasi dan membaca komponen elektronika meliputi: Multimeter Analog dan Digital, LCR meter, dan Kaca pembesar. 4.2. Bahan : Komponen elektronik seperti tersebut di atas. SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR MATERI POKOK PEMELAJARAN SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN 1. Membaca dan mengidentifikasi komponen Resistor 1.1. Resistor dibaca dan diidentifikasi nilainya berdasarkan kode warna dan tanda-tanda lain 1.2. Resistor dikenali komposisi bahannya dan dijelaskan kegunaannya yang berbeda-beda. Komponen Elektronika Teliti dalam mengidentifikasi kode warna resistor Kritis dalam melakukan penetapan nilai resistansi resistor Identifikasi kode warna resistor Penetapan nilai resistor Memilih resistor berdasarkan kegunaan dan jenis bahan Mengukur nilai resistor 2. Membaca dan mengindentifikasi komponen Kapasitor 2.1. Kapasitor diidentifikasi dan dibaca harganya serta tipenya berdasarkan tulisannya atau kode warna-nya. 2.2. Setiap jenis kapasitor dijelaskan kegunaannya masing-masing 2.3. Proses charge dan discharge pada kapasitor dijelaskan dan dikaitkan dengan hukum Coulomb. Komponen Elektronika Teliti dalam mengidentifikasi jenis-jenis kapasitor Kritis dalam melakukan penetapan nilai kapasitansi kapasitor Pembacaan nilai kapasitor Jenis-jenis kapasitor Pengisian dan pengosongan kapasitor Mengidentifikasi jenis-jenis kapasitor dan kegunaan dalam sistim elektronik Menggambarkan kurva Pengisian dan pengosongan kapasitor 3. Membaca dan mengindentifikasi komponen Induktor 3.1. Induktor di-identifikasi dan dipahami nilainya untuk berbagai tipe inti/core (ferrite, udara) 3.2. Setiap jenis induktor dijelaskan kegunaannya dan alasan kenapa dipilih jenis tersebut. 3.3. Pengaruh ukuran kawat dan diameter belitan pada induktor mampu dijelaskan Komponen Elektronika Teliti dalam mengidentifikasi jenis-jenis induktor Kritis dalam melakukan penetapan nilai induktansi induktor Induktor Jenis-jenis induktor Pengisian dan pengosongan induktor Mengidentifikasi jenis-jenis induktor dan kegunaan dalam sistim elektronik Menggambarkan kurva Pengisian dan pengosongan induktor 4. Membaca dan mengidentifikasi komponen Transformer 4.1. Transformer dapat diidentifikasi dan dipahami harganya untuk berbagai tipe. 4.2. Mampu dijelaskan bagaimana Transformer digunakan untuk konversi tegangan step-up dan step down. 4.3. Dijelaskan kenapa sebuah Transformer memakai laminasi dan intinya dibuat tidak pejal Komponen Elektronika Teliti dalam mengidentifikasi tipe-tipe transformator Transpormator Jenis-jenis trasformator Laminasi dan inti transformator Mengidentifikasi tipe-tipe transformator. Menginstalasikan berbagai jenis trasformator 5. Membaca dan mengidentifikasi komponen Transistor 5.1. Transistor dapat dibaca dan diidentifikasi tipenya dan dipahami kegunaannnya sebagai UJT, FET, dan Mosfet 5.2. Transistor dapat dijelaskan tentang besaran betha, alpha, pemberian tegangan DC dan range tegangan bias dan kegunaan lainnya. Komponen Elektronika Teliti dalam Mengidentifikasi tipenya dan kegunaan Transistor sebagai UJT, FET, dan Mosfet Membuat Karakteristik DC rangkaian transistor Membuat Karakteristik AC rangkaian transistor Transistor Analisis DC rangkaian transistor Analisis AC rangkaian transistor Mengidentifikasi tipenya dan kegunaan Transistor sebagai UJT, FET, dan Mosfet Membuat Karakteristik DC rangkaian transistor Membuat Karakteristik AC rangkaian transistor 6. Membaca dan mengidentifikasi komponen thyristor 6.1. Thyristor dapat dibaca dan diidentifikasi kegunaannya disamping semikonduktor lainnya. 6.2. Komponen Diac, Triacs, dan SCR dapat diidentifikasi dan dijelaskan prinsip kerjanya. Komponen Elektronika Teliti dalam Mengidentifikasi tipenya dan kegunaan thyristot sebagai UJT, FET, dan Mosfet Membuat Karakteristik DC rangkaian transistor Membuat Karakteristik AC rangkaian transistor Jenis, karakteristik, dan cara kerja Thyristor Mengidenti fikasi kegunaannya Thyristor disamping semikonduktor lainnya. Membuat Rangkaian aplikasi Thyristor 7. Membaca dan mengidentifikasi komponen diode 7.1. Diode dapat diidentifikasi dan dipahami tipenya dan kegunaannya 7.2. Diode penyearah dapat dijelaskan kegunaannya pada penyearahan tegangan bolak-balik. 7.3. Diode zener dapat dijelaskan batas ratingnya, dan kegunaannya pada regulator tegangan searah 7.4. Diode detector dapat dijelaskan fungsinya pada pendeteksi sinyal modulasi 7.5. Diode Varactor dapat dijelaskan fungsinya untuk pengubah tegangan menjadi kapasitansi Komponen Elektronika Teliti dalam melakukan Identifikasi tipe dioda dan kegunaannya pemmbuatan : Rangkaian Penyearah Rangkaian Regulator Rangkaian Dioda varactor Dioda Dioda sebagai Rangkaian pengaman arus Rangkaian klipper Dioda detektor Rangkaian Penyearah Rangkaian Regulator Rangkaian pengubah tegangan menjadi kapasistansi Mengidentifikasi tipe dioda dan kegunaannya Membuat : Rangkaian Penyearah Rangkaian Regulator Rangkaian Dioda varactor 8. Membaca dan mengidentifikasi piranti optik 8.1. Piranti optik diidentifikasi kegunaannya sebagai LED, LCD dan sebagainya. 8.2. Piranti optik untuk Solar sel dapat dijelaskan aktivasinya dengan benar. 8.3. Piranti optik untuk photo resistor, photodiode, phototransistor dapat dijelaskan pemakaiannya masing-masing dan dapat digambarkan skemanya. Komponen Elektronika Teliti dalam Mengidentifikasi Piranti display (LED, Seven segmen, 14 segment, dot matrik, LCD) Mengidentifikasi Solar sel Mengidentifikasi Photo resistor, photo dioda, phototransistor Piranti display (LED, Seven segment, 14 segment, dot matrik, LCD) Solar sel Photo resistor, photo dioda, phototransistor Mengidentifikasi Piranti display (LED, Seven segmen, 14 segment, dot matrik, LCD) Mengidentifikasi Solar sel Mengidentifikasi Photo resistor, photo dioda, phototransistor 9. Membaca dan mengidentifi kasi komponen MOS, CMOS, FET 9.1. Komponen MOS, CMOS dan FET diidentifikasi tipenya, rating operasinya . 9.2. Komponen MOS, CMOS dan FET dapat dijelaskan kegunaannya masing-masing Komponen Elektronika Teliti Mengidentifikasi Komponen MOS, CMOS dan FET Mengidentifikasi Kegunaan Komponen MOS, CMOS dan FET Membuat Rangkaian penguat satu tingkat Komponen MOS, CMOS dan FET Kegunaan Komponen MOS, CMOS dan FET Mengidentifikasi Komponen MOS, CMOS dan FET Mengidentifikasi Kegunaan Komponen MOS, CMOS dan FET Membuat Rangkaian penguat satu tingkat